Pages

Jumat, 10 Juni 2011

KESEHATAN KEWANITAAN


SEPUTAR MASALAH KEPUTIHAN– LEKORE ) (vaginal discharge
Rabu, Februari 13, 2008 · Disimpan dalam UMUM
Oleh Dr. Soffin Arfian, SpOG
Masalah keputihan sering terjadi pada wanita dan menyebabkan rasa tidak nyaman :
· Kebanyakan wanita menghasilkan lendir pada pertengahan siklus haid, yaitu kurang lebih dua minggu setelah haid selesai. Ini bertepatan dengan waktu ovulasi (pengeluaran telur) dari ovari ( Indung Telur ). Hal ini dapat menyebabkan vagina sedikit lembab dan kondisi ini tergantung dari banyaknya jumlah hormon estrogen yang dikeluarkan.
· Selama hamil, cairan yang keluar mungkin lebih sering dan banyak.
· Pengguna alat IUD juga lebih rentan terhadap keputihan dan menyebabkan cervical erosion dan merasa ‘basah’.
· Sewaktu wanita terangsang secara sexual dan waktu selesai hubungan kelamin juga didapatkan cairan vagina yang keluar.
· Keadaan yang sama dapat juga terjadi ketika menghadapi tekanan perasaan (stress).
· Wanita yang mengidap kencing manis lebih sering mengalami masalah ini.
· Keputihan juga dapat terjadi bila vagina terpapar bahan-bahan seperti spermicida, pewangi dsb.
· Pria juga dapat mengalami “ Keputihan “.
· Mempengaruhi kemesraan hubungan seks.
Pengeluaran cairan ini adalah hal yang normal dalam beberapa keadaan. Biasanya cairan tersebut agak jernih (atau sedikit putih), lembut (licin) dan tidak berbau. Cairan ini berubah warna menjadi sedikit kuning bila terpapar kepada udara atau bila ia kering. Sebenarnya keadaan ini menyebabkan vagina “sehat” dan berupaya mempertahankan keasaman vagina.
Keputihan ( Discharge ) yang tidak normal
Tanda yang mudah dilihat untuk menentukan cairan vagina yang tidak normal ialah dengan adanya perubahan pada warna, jumlah dan bau cairan tersebut. Ia juga menyebabkan rasa gatal yang amat sangat, di samping vagina menjadi merah, rasa pedih atau rasa terbakar sewaktu kencing dsb.
Penyebab utama keputihan adalah kuman bakteri, parasit atau jamur.
Infeksi Jamur Candida
Adalah masalah keputihan yang paling sering terjadi, disebabkan oleh sejenis jamur yang disebut Candida seperti Candida albicans. Cairan yang dikeluarkan adalah pekat berwarna putih. Penderita akan mengalami gatal di vagina di samping menghadapi masalah tidak nyaman sewaktu buang air kecil atau sewaktu mengadakan hubungan intim.
Jamur ini memang secara normal ada dalam vagina tetapi ia tidak menyebabkan masalah apa-apa. Hal ini disebabkan oleh karena pertumbuhannya di”saingi” oleh bakteri yang juga menduduki tempat yang sama sehingga terjadi “Keseimbangan”.
Masalah akan mulai timbul bila minum antibiotik yang membunuh bakteria tetapi tidak membunuh jamur atau pencucian vagina dengan bahan-bahan yang menyebabkan bakteri mati secara berlebihan. Hal ini menyebabkan jamur tersebut berkembang dengan cepat karena tidak ada lagi saingannya.
Obat yang digunakan adalah anti jamur yang dapat di minum ( oral ) atau obat bentuk ovula yang dimasukkan kedalam vagina ( suppositoria ). Obat ovula ini dimasukkan dalam vagina sedalam mungkin dan digunakan sebelum tidur.
Infeksi bakteri seperti Gardnerella
Sama seperti Infeksi jamur tetapi discharge biasanya berwarna putih atau kekuningan dan berbau seperti bau ikan. Penggunaan antibiotik baik secara oral ataupun ovoid dapat digunakan.
Infeksi Penyakit Menular Seksual
Infeksi yang disebabkan oleh hubungan kelamin memerlukan perawatan yang perlu dilakukan kepada kedua pasangan, baik pasangan tersebut menunjukkan tanda-tanda infeksi atau tidak. Penyakit ini bila tidak mendapatkan penanganan yang segera dan baik dapat menyebabkan infeksi pada saluran kencing dan juga kemandulan.
Penyebabnya antara lain infeksi parasit Trichomonas, Chlamydia, virus Herpes dan bakteria Gonorrhoea. Trichomonas dan Chlamydia menyebabkan rasa gatal dan pedih. Selain itu discharge tidak berwarna tetapi berbau busuk. Infeksi kuman Gonorrhoea juga menyebabkan discharge yang berwarna kehijauan ataupun gelap.
Langkah-langkah Pencegahan
· Kebersihan diri hendaklah diutamakan. Basuh tangan sebelum dan setelah menyentuh alat kelamin.
· Setelah buang air besar, bersihkan dari bagian depan ke belakang, agar kuman dari belakang tidak berpindah ke vagina.
· Penggunaan vaginal douche seperti Lactacyd dsb. boleh dilakukan untuk memastikan kebersihan vagina. Penggunaan yang terlalu sering tidak dianjurkan karena dapat membunuh ‘bakteria baik’ yang ada di vagina. Douching tidak dianjurkan selama hamil.
· Dianjurkan untuk memakai celana dalam yang baik sirkulasi udaranya (katun 100%) serta ganti celana dalam dengan teratur. Bisa juga memakai pembalut khusus untuk ini, yang biasa disebut panty liner, namun ingat untuk sering menggantinya.
· Apabila terasa gatal, hindari pemakaian sabun, tetapi cuci dengan bersih memakai air hangat. Meski rasa gatal sangat kuat, hindari mencuci sampai bagian dalam vagina, karena ini akan menghilangkan bakteri yang berguna sehingga akan meningkatkan pertumbuhan bakteri yang memiliki efek negatif atau jamur. Jadi cukup cuci dan siram dengan air hangat bagian luar saja.
Perlu Waspada Lebih Lanjut Bila :
· discharge disertai dengan rasa sakit perut. Kemungkinan PID (pelvic inflammatory disease) perlu ditentukan.
· Terjadi pada anak yang belum akil baligh.
· tidak pulih dalam waktu 2 minggu, atau ia menjadi semakin berat.
· Dicurigainya penyakit kelamin.
· Pemakai IUD, karena ada risiko infeksi kuman.
· ada darah sewaktu buang air kencing.
· Kemungkinan Discharge Keganasan ( Kanker Mulut Rahim ).
· Wanita yang sudah menopause mengalami kekeringan vagina. Epitel vagina menjadi lebih tipis dan lembut, menyebabkannya cenderung terjadi masalah seperti luka dsb. Hal ini terjadi karena perubahan hormon di dalam tubuh mereka. Keputihan yang terjadi dipanggil atrophic vaginitis. HRT ( Terapi Sulih Hormon ) mungkin diperlukan.

Senin, 06 Juni 2011

Wabah "E Coli" di Jerman Bermula dari Kecambah


Lusia Kus Anna | Senin, 6 Juni 2011 | 06:51 WIB
Dibaca: 8437
|
Share:
shutterstock
KOMPAS.com — Wabah penyakit akibat Escherichia coli yang melanda Eropa diduga kuat disebabkan oleh kecambah yang tumbuh di peternakan organik di Jerman. Demikian diungkapkan Kementerian Pertanian Jerman, Minggu (5/6/2011), menyusul makin luasnya wabah yang telah menewaskan 22 orang dan membuat 2.200 orang sakit itu.
Hasil tes awal menemukan sayuran kol dan varietas kecambah lain yang berasal dari pertanian di area Uelzen, antara bagian utara kota Hamburg dan Hannover, sebagai pemicu infeksi di lima wilayah Jerman.
"Bukti-bukti dalam beberapa jam terakhir ini semakin mengarah pada hasil pertanian di Uelzen," kata Gert Lindemann, Menteri Pertanian dari Negara Bagian Lower Saxony.
Restoran-restoran yang terlibat dalam berjangkitnya wabah E coli ini telah menerima kiriman kecambah yang sering dipakai sebagai campuran salad tersebut. Kendati demikian, Lindemann menyatakan bahwa hasil pasti dari tes ini baru akan diketahui pada Senin (6/6/2011).
Saat ini pertanian organik itu telah ditutup dan semua produknya ditarik ulang, termasuk buah-buahan, kentang, bunga, dan bumbu-bumbu. Dua karyawan pertanian tersebut juga terinfeksi E coli. Lindemann mengatakan bahwa 18 jenis kecambah yang berasal dari pertanian tersebut kini sedang diawasi, termasuk kecambah taoge, brokoli, bawang putih, lobak, dan buncis.
Lindemann menjelaskan, kecambah tersebut terkontaminasi karena sayuran di pertanian itu ditumbuhkan dalam tong pada suhu 38 derajat celsius, suhu yang ideal untuk perkembangbiakan bakteri.
Ia menambahkan, ada kemungkinan air yang dipakai tercemar E coli atau bibit kecambah, yang dijual di Jerman atau negara lain, terkontaminasi bakteri. Ia mengatakan, petani dari pertanian itu tak memakai pupuk, yang biasanya dipakai di pertanian organik dan sering menyebabkan penularan E coli.
Saat ini warga Jerman disarankan untuk tidak mengonsumsi kecambah sampai pemberitahuan lebih lanjut. Ia juga belum bisa memastikan sumber-sumber penularan lain. Oleh karena itu, warga Jerman sementara ini juga disarankan untuk menghindari tomat, mentimun dan salad.
Dari Tanah Air, Kementerian Kesehatan RI terus memantau perkembangan penyakit akibat E coli yang melanda Eropa dan telah menyampaikan surat edaran ke jajaran kesehatan di Tanah Air.
Sumber :
AP

Sabtu, 04 Juni 2011

Bayi Laki-Laki Lebih Banyak akibat Radiasi? Asep Candra | Sabtu, 4 Juni 2011 | 15:24 WIB Dibaca: 1274 Komentar: 2 | Share: shutterstock TERKAIT: Obat-obatan Tak Bekerja Maksimal di Luar Angkasa Tak Ada Ancaman Kanker Akibat Pemindai Bandara Mereka yang "Bersahabat" dengan Radiasi Ancaman Radiasi pada Makanan WHO Keluarkan Panduan Bahaya Radiasi Nuklir KOMPAS.com - Radiasi nuklir akibat uji coba bom dan kecelakaan pembangkit nuklir menyebabkan jumlah kelahiran bayi laki-laki menjadi lebih banyak daripada jumlah kelahiran bayi perempuan. Demikian hasil sebuah studi baru yang menganalisis data populasi dari tahun 1975 sampai 2007 di 39 negara di Eropa dan Amerika Serikat. Peneliti menemukan peningkatan jumlah kelahiran bayi laki-laki di seluruh negara yang dilacak pada tahun 1964 hingga 1975 dan di beberapa negara Eropa Timur, peningkatan terjadi juga beberapa tahun setelah 1986. Kenaikan tersebut dihubungkan dengan berbagai uji coba bom atom di atmosfer. Atom radioaktif di atmosfer itu kemudian menyebar ke seluruh planet. Pengujian nuklir di tempat terbuka paling banyak terjadi pada akhir tahun 1940-an hingga 1963. Bukti berikutnya adalah bencana Chernobyl pada tahun 1986. Hanya saja, efek bencana ini lokal akibat pelepasan radioaktif terjadi di darat. "Semakin dekat suatu negara dengan Chernobyl, efeknya semakin kuat," kata Hagen Scherb, peneliti yang terlibat dalam studi. Contohnya, jumlah kelahiran bayi laki-laki dibandingkan bayi perempuan di Belarus, tetangga Ukraina, lebih banyak daripada di Prancis yang ribuan kilometer jauhnya. Efek abnormal yang berkaitan dengan kelahiran ini bisa berlangsung bertahun-tahun sebelum kembali normal. "Radiasi radioaktif atom bisa bertahan selama beberapa tahun," kata peneliti. Penelitian Scherb dan timnya tidak meneliti mekanisme biologis yang menyebabkan kelahiran bayi laki-laki akibat radiasi radioaktif atom. "Tapi sebuah eksperimen sebelum ini, menunjukkan bahwa radiasi pada hewan merusak kromosom X pada sperma," ungkap Scherb. Sperma mengandung kromosom X atau Y, sementara telur tidak memiliki kromosom Y. Jika embrio memiliki kombinasi XY, ia akan tumbuh menjadi laki-laki. Jika kombinasinya XX, ia akan lahir sebagai perempuan. Peneliti juga belum mengetahui alasan kromosom X lebih rentan terhadap radiasi. Pada kondisi normal, rasio kelahiran bayi laki-laki dibanding bayi perempuan adalah 105 banding 100. "Hal ini juga tidak dapat dijelaskan. Perbandingan itu terjadi natural," kata Schreb. (Alex Pangestu/National Geographic News)

Cegah Penuaan Dengan Ketan Hitam







TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Bila dikonsumsi teratur, ketan hitam kaya manfaat. Sst katanya,  bisa membuat awet muda lho.
Ketan hitam membantu pembentukkan sel darah merah sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh terhadap beberapa penyakit. Apa sebabnya? Karena ternyata ketan hitam memiliki kandungan zat besi hingga 15,52 ppm. Kandungan itu berkhasiat untuk tubuh.
Khasiatnya memperbaiki kerusakan sel hati (hepatitis dan chirosis), mencegah gangguan fungsi ginjal, mencegah kanker dan tumor, memperlambat penuaan, berfungsi sebagai antioksidan, membersihkan kolesterol dalam darah, dan mencegah anemia.
Nah, mengetahui khasiat itu, Tim Pastry Chef Aston Primera Pasteur Bandung pun mengolah ketan hitam menjadi penganan yang terbilang unik. Sus ketan hitam salah satu kreasinya.
Bahan dasar tepung ketan hitam yang digunakan membuat black profiterole memiliki warna dominan hitam. Tentu saja berbeda dengan kue sus yang kebanyakan berwarna putih kecokelatan.
Di balik kelezatan black profiterole yang ditawarkan hotel bintang empat di Jalan Dr Djunjunan, Kota Bandung ini, memang sekaligus menawarkan beragam manfaat. Kalau soal rasa jangan ditanya. Yuk nikmati dan rasakan manfaatnya.